Memasak adalah salah satu keahlian yang harus dimiliki
seorang Wanita. Ada istilah yang menyebutkan bahwa masakan terenak dan lezat
adalah masakan istri. Apalagi di awal pernikahan yang masih diliputi
bumbu-bumbu cinta. Eits, adakah yang belum bisa masak bahkan setelah menikah?. Dalam
situasi ketidakpastian, beban kerja, pendidikan dan masalah kehidupan lainnya
membuat orang kebanyakan melakukan healing di saat waktu luang atau weekend.
Salah satu cara healing adalah dengan makan. Dimanapun tempatnya yang
mendukung suasana hati agar stress dan mood menjadi lebih baik. Pertanyaannya,
mengapa makanan atau minuman bisa meningkatkan mood atau menurunkan stress?
Makanan sangat berpengaruh terhadap mood, dan mood
berpengaruh terhadap pola konsumsi. Beberapa faktor yang mempengaruhi seperti
usia, kebiasaan, kenyang, lapar, kepribadian, status ekonomi dan budaya. Perlu
diketahui, Sebagian aktivitas manusia diatur oleh otak, dengan sekresi hormon sebagai respon terhadap stimulus. Pengaruh mood berhubungan dengan keberadaan
serotonin pada sistem saraf.
Serotonin adalah senyawa kimia yang berperan sebagai alat komunikasi antar saraf dan berasal dari triptofan yang biasanya terdapat dalam makanan seperti telur, seafood, kacang, pisang, susu, dan lainnya. Peranan serotonin salah satunya adalah untuk memperbaiki mood. Selain makanan, aktivitas dalam proses memakan juga berpengaruh pada mood seseorang. Aktivitas mengunyah dan menelan adalah proses yang paling besar pengaruhnya dalam meningkatkan mood. Sedikit akan kujelaskan teorinya. Pada brainstream area, sistem yang mengatur aktivitas mengunyah dan menelan terletak diantara caudal facial nucleus dan trigeminal motor nucleus. Hubungan antara makanan dan system saraf (otak) dalam mempengaruhi mood dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Aktivitas mengunyah dan menelan mempengaruhi terhadap peningkatan serotonin pada dorsal raphe, selanjutnya didistibusikan menuju orbifrontal dan prefrontal cortex area yang menyebabkan terjadinya perubahan pada mood.
Gambar 1. Hubungan antara otak dan aktivitas makan meliputi orbifrontal cortex area dan perfrontal cortex area, serta braintsem
area, yang ditunjukkan
dengan garis biru. Perubahan mood diduga disebabkan oleh distribusi
serotonin (5-hydroxytryptamine, 5-HT) dari dorsal raphe menuju prefrontal
cortex, yang ditunjukkan
garis merah. Garis tanpa panah menunjukkan hubungan dua arah (bidirectional connections).
Dalam berumah tangga, mayoritas ibu atau istri memiliki peran yang dasar dalam memilih dan mengolah makanan yang sehat bagi konsumsi sehari-hari. Dengan hadirnya jaringan internet dan aplikasi pendukung, para "emak" muda khususnya, tak perlu khawatir untuk bisa berkreasi dalam aneka olahan masakan, salah satunya adalah aplikasi YouTube. Tinggal klik dan cari masakan seperti apa yang diinginkan, cari jumlah view yang banyak dilihat, bahan anti ribet, dan komentar positif, cus langsung sikat aja. Praktek di dapur. Memanfaatkan fasilitas yang ada untuk berkreasi seluas mungkin. So, karir bukan hambatan seorang wanita bisa memasak atau tidak, semuanya tergantung personal tersebut. dengan didukungnya jaringan internet yang luas dan aplikasi seperti Youtube, bisa menciptakan para Emak jaman now yang lebih gesit dalam olahan makanan yang sehat tentunya.
Nah, kawan!!! Ini aku mau tunjukkan pengalaman pribadi, hanya saja yang tersimpan di memori handphone hanya sedikit. Pengalamanku 7 bulan terakhir ini, rajin memasak dan membuat kue. Mulai dari kue kering, kue basah, camilan dan masakan nusantara. Melalui kemudahan akses internet dan bisa streaming setiap waktu di kala “jamkos” alias jam kosong pas tidak ada waktu mengajar les, aku gunakan waktu untuk bekerja di dapur.
Al Hasil dari resep Martabak Telor di atas...
Comments
Post a Comment